Senin, 13 Juli 2009

Pariwisata Kabupaten Semarang

Kabupaten Semarang merupakan daerah tingkat II yang terletak di Propinsi Jawa Tengah. Berbatasan langsung dengan ibukota propinsi, yakni kota Semarang. Dilihat dari sisi geografis, kabupaten ini memiliki luas wilayah yang cukup luas, yakni 95.020,674 Ha atau sekitar 2,92% dari luas Provinsi Jawa Tengah. Dengan luas tersebut, kabupaten Semarang menyimpan berbagai pesona wisata yang sangat menarik, mulai dari wisata alam, kerajinan, hingga kuliner. Semuanya merupakan ciri khas dari kabupaten yang mengelilingi kota Salatiga ini.

Salah satu yang paling menarik dan telah terkenal di tengah-tengah masyarakat adalah Rawa Pening. Wisata air dengan perahu-perahu tradisional yang terletak dikaki gunung Telomoyo, Ungaran, Merbabu dan Kendalisodo, tepatnya berada di kecamatan Ambarawa, Tuntang, Bawen dan Banyubiru atau sekitar 25 km dari kota Ungaran. Akses menuju daerah wisata ini pun sangat mudah karena berada di jalur transportasi Semarang-Solo. Rawa Pening yang menawarkan wisata air ini akan memanjakan penggemar memancing dengan berkeliling rawa menggunakan gethek. Selain itu, di Rawa Pening ini akan kita jumpai ribuan enceng gondok, karena memang merupakan daerah budidaya enceng gondok. Terdapat pula di dalamnya adalah pusat kerajinan enceng gondok yang produknya telah masyur hingga kemana-mana.

Candi Gedong Songo. Wisata budaya berupa komplek candi yang berada di kaki gunung Ungaran, tepatnya didesa Candi, Kecamatan Ambarawa yang berjarak 9 km dari kota Ambarawa dan 12 km dari kota Ungaran. Candi Gedongsongo termasuk salah satu peninggalan budaya Hindu dari jaman Syailendra pada abad IX (927 SM). Akses menuju tempat wisata ini dapat dengan melewati terlebih dahulu obyek Bandungan yang terkenal dengan udara segar dan tanaman hiasnya. Sesuai dengan namanya, di kawasan candi ini anda akan menemui 9 buah candi yang letaknya terpisah, sehingga anda perlu untuk berjalan demi mencapai satu candi ke candi yang lain. Namun, anda tak akan kecewa karena udaranya begitu segar dan terdapat pula kawah belerang yang dapat menyembuhkan berbagai penyakit kulit.

Palagan Ambarawa adalah monumen sejarah bangsa Indonesia yang dilengkapi dengan museum yang mempunyai koleksi persenjataan kuno peninggalan penjajah. Lokasi yang terletak di kecamatan Ambarawa ini mudah dijangkau, karena berada dipinggir jalan utama Semarang Jogja serta dekat dengan wisata museum kereta api yang terletak di kota Ambarawa. Jadi, palagan Amabarawa ini satu paket dengan museum kereta api. Anda dapat menikmati perjalanan dengan menggunakan kereta api tempo dulu yang digunakan untuk transportasi ketika masa penjajahan.

Air Terjun Semiran adalah obyek wisata alam dengan air terjunnya yang berada di desa Gogik, Kecamatan Ungaran. Mempunyai pemandangan alam yang indah dengan nuansa pedesaan. Disekeliling lokasi terdapat kebun pala yang rindang sehingga sangat cocok untuk berpesta kebun bersama keluarga. Lokasi wisata yang hanya berjarak 5 km dari pusat kota Ungaran menjadikan Semirang sangat potensial untuk dikunjungi. Kawasan ini belum begitu tersentuh sehingga masih sangat alami.

Kopi Banaran merupakan obyek wisata baru yang baru dikembangkan beberapa tahun yang lalu. Tapi, kini telah menjadi salah satu daya tarik utama bagi wisatawan lokal maupun dari luar kota. Dengan bangunan utama restoran yang menawarkan kebun rindang sebagai tempat makan dan bersantai dengan keluarga Kopi Banaran sering menjadi tujuan liburan keluarga. Apalagi dilengkapi pula dengan arena bermain anak-anak sekaligus dengan sarana dan prasarana mengelilingi kebun kopi.

Salah satu obyek wisata yang menarik dan sering dikunjungi oleh kawula muda adalah Bukit Cinta. Obyek wisata ini berada di desa Kebon Dowo, Kecamatan Banyubiru. Lokasinya yang berada di tepi Rawa Pening dengan taman dan pepohonan yang rindang membuat orang akan nyaman bersantai. Selain itu juga menawarkan pengunjung untuk wisata air yaitu motor air dan ski. Disekitar lokasi juga terdapat warung-warung yang menyediakan makanan khas seperti pecel lele, sate kerang, dan makanan ikan air tawar yang memuaskan hasrat kuliner anda.

Selain berbagai obyek wisata di atas, kabupaten Semarang masih menyimpan banyak tempat wisata lainnya. Antara lain, pemandian dan pemancingan Muncul, Tirto Argo Siwarak, Rawa Permai, dan lainnya. Mari kita kunjungi obyek wisata kabupaten Semarang guna mengisi liburan.

Minggu, 12 Juli 2009

Berdamai Dengan Lingkungan

Saat ini kondisi ekosistem bumi telah sedemikian buruk. Kerusakan lingkungan yang terjadi ini merupakan akibat dari perbuatan manusia yang kurang peduli dengan kondisi sekitar. Dampak dari kerusakan lingkungan ini dapat secara langsung dirasakan. Perubahan iklim yang terjadi akibat dari pemanasan global ini telah mengakibatkan perubahan yang signifikan dalam kehidupan manusia serta mengakibatkan berbagai bencana alam. Banjir besar di Asia Selatan, Topan Nargis di Myanmar, Kekeringan di Afrika, kebakaran hutan di California Amerika Serikat, dan masih banyak bencana alam besar lainnya yang disebabkan oleh pemanasan global. Bencana tersebut telah mengakibatkan banyak orang menderita dan kehilangan harta benda mereka.

Berdasarkan kepada kenyataan tersebut, maka perlu dilaksanakan tindakan nyata untuk melakukan konservasi lingkungan. Sudah waktunya bagi setiap manusia berdamai dengan lingkungan untuk menciptakan suatu hubungan yang baik antara keduanya, karena lingkungan telah menyediakan apapun yang dibutuhkan oleh manusia. Setiap orang harus terlibat dalam usaha penyelematan lingkungan ini. Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) melalui United Nations Framework Climate Change Conference (UNFCCC) telah membuat semacam jaringan kerja untuk menyempurnakan Protokol Kyoto dalam rangka usaha menciptakan lingkungan yang sehat bagi semua makhluk hidup. Jadi, kini tinggal bagaimana kita mengimplementasikannya. Pada dasarnya, setiap aktor memiliki tanggung jawab yang sama dalam permasalahan lingkungan, namun dalam porsi yang berbeda sesuai dengan kemampuan, potensi, dan ruang lingkupnya masing-masing.

Agar tidak salah dalam mengambil tindakan maka perlu diperjelas mengenai deskripsi dari pemanasan global dan perubahan iklim. Ini untuk memudahkan diagnosa untuk melakukan penyembuhan. Mustahil melakukan penyelamatan tanpa didahului dengan diagnosa yang akurat. Pemanasan Global merupakan peningkatan termperatur udara di bumi. Pemanasan global ini diakibatkan oleh Efek Rumah Kaca ( Greenhouse Effect ).

Bumi tempat kita tinggal ini, senantiasa mendapatkan energi dari matahari, yang tak lain merupakan sumber energi utama yang sangat berperan dalam hidup kita semua. Energi yang dipancarkan oleh matahari ini, menembus atmosfer yang menyelimuti bumi dan akhirnya mengenai permukaan bumi dalam bentuk radiasi gelombang pendek. Termasuk di dalam radiasi gelombang pendek tersebut adalah cahaya tampak. Ketika energi berupa cahaya tampak ini mengenai permukaan bumi, ia mengalami perubahan energi, dari energi cahaya menjadi energi panas (kalor) yang menghangatkan bumi. Kemudian permukaan bumi akan menyerap sebagian panas tersebut, dan memantulkan sisanya, yang tidak diserap oleh bumi ke udara. Pantulan ini pun kemudian mengenai atmosfer bumi.

Tetapi, panas ini tidak dapat menembus atmosfer bumi, karena terhalau oleh selimut gas-gas yang secara alami berada di atmosfer bumi. Gas-gas inilah yang disebut dengan sebutan Gas Rumah Kaca. Gas-gas tersebut menyerap dan kemudian memantulkan kembali panas tersebut ke permukaan bumi. Panas ini pun akhirnya terperangkap di dalam bumi. Hal ini terjadi terus-menerus yang mengakibatkan secara berkala dari tahun ke tahun suhu rata-rata permukaan bumi meningkat.

Efek Rumah Kaca ini sebenarnya merupakan suatu proses alami karena dapat memungkinkan kelangsungan hidup semua makhluk hidup yang tinggal di bumi. Tanpa adanya Gas Rumah Kaca, suhu permukaan bumi akan menjadi 33 derajat Celcius lebih dingin dari suhu harian kita saat ini. Bumi akan tertutup oleh es, dan tidak dapat ditinggali oleh sebagian besar makhluk hidup. Jadi, sebenarnya dengan adanya Gas Rumah kaca ini menguntungkan semua makhluk hidup yang tinggal di bumi. Namun, masalah kemudian mulai muncul ketika aktivitas manusia menyebabkan peningkatan konsentrasi Gas Rumah Kaca di atmosfer hingga melebihi konsentrasi yang seharusnya atau melampaui batas toleransi. Sehingga panas matahari yang tidak dapat dipantulkan kembali ke angkasa akan meningkat pula.

Peningkatan dari Efek Rumah Kaca akibat konsentrasi Gas Rumah Kaca yang meningkat secara berlebihan sehingga menyebabkan terjadinya akumulasi panas (atau energi) di atmosfer bumi yang juga berlebihan. Dengan adanya akumulasi panas di atmosfer bumi yang berlebihan, maka atmosfer dan iklim bumi melakukan penyesuaian. Penyesuaian yang dilakukan adalah dengan melakukan peningkatan temperature bumi, yang selalu diikuti dengan perubahan iklim bumi. Penyesuaian inilah yang disebut dengan pemanasan global. Sedangkan yang dimaksudkan dengan perubahan iklim adalah adanya perubahan pola curah hujan, penguapan dan pembentukan awan. Perubahan iklim ini berdampak ke seluruh dunia. Hal ini telah mengakibatkan beberapa belahan di bumi ini terjadi penurunan curah hujan yang berakibat terhadap kekeringan yang berkepanjangan, kenaikan suhu, orang-orang kekurangan air untuk hidup, lahan-lahan pertanian kekurangan air, timbulnya wabah penyakit, serta wabah lainnya. Sedangkan di belahan dunia lain justru mengalami hal yang sebaliknya, mengalami peningkatan curah hujan, yang dapat berakibat fatal, mengakibatkan bencana alam, seperti banjir, tanah longsor, serta erosi.

Cukup jelas bahwa aktifitas yang dilakukan oleh manusia lah yang kemudian menyebakan perubahan iklim ini terjadi. Dengan demikian, perlu adanya tindakan nyata dan serius untuk menyelematkan lingkungan. Pengurangan emisi dan konservasi hutan adalah langkah konkret dan paling mungkin dilakukan. Tetapi, ada ganjalan karena dapat menimbulkan efek negatif terhadap pertumbuhan ekonomi. Apabila pengurangan emisi dilakukan dikhawatirkan akan menyebabkan perlambatan pertumbuhan ekonomi karena industri tak bekerja secara maksimal. Inilah penyebab utama Amerika Serikat (AS) hingga kini enggan meratifikasi Protokol Kyoto dan UNFCCC terkesan bergerak sangat lambat. Padahal pengurangan emisi industri mutlak dilakukan karena menjadi penyumbang terbesar pemanasan global disamping emisi dari transportasi.

Sebagai contoh adalah mengenai industri di Indonesia. Industri energi menjadi penyumbang utama, tertutama industri Pembangkit Listrik Tenaga Batubara. karena pembangkit listrik ini membuang energi hampir 2 kali lipat dari energi yang dihasilkan. Semisal, energi yang digunakan 100 unit, maka energi yang dihasilkan 35 unit saja dan energi yang terbuang adalah 65 unit. Setiap 1000 megawatt yang dihasilkan dari pembangkit listrik bertenaga batubara akan mengemisikan 5,6 juta ton karbondioksida per tahun. Selanjutnya adalah sektor transportasi. Tahun-tahun belakangan ini, pengguna kendaraan bermotor semakin banyak. Setiap tahun jumlah kendaraan bermotor selalu meningkat dengan jumlah yang cukup signifikan. Dalam suatu penelitian mengemukakan bahwa kendaraan yang mengonsumsi bahan bakar sebanyak 7,8 liter per 100 km dan menempuh jarak 16 ribu km setiap tahunnya akan mengemisikan 3 ton karbondioksida ke udara per tahun.

Permasalahan yang dihadapi Indonesia tak hanya soal industri semata. Namun juga mengenai persoalan hutan. Hutan tropis milik Indonesia ini semakin tahun semakin menyusut akibat dari dampak dari deforestation dan degradation. Maksud dari deforestation adalah lahan hutan dipergunakan untuk pemukiman penduduk dan perkebunan maupun pertanian. Sedangkan, degradation yakni penyusutan luas hutan yang diakibatkan oleh kebakaran hutan, pembalakan liar, dan tindakan pengrusakan hutan lainnya. Hutan tropis Indonesia yang seluas 120 juta hektare kini seluas 59 juta hektare diantaranya berada dalam kondisi kritis akibat dari kedua hal tersebut. Padahal hutan dapat dimanfaatkan untuk mengurai polusi yang mencemari udara. Kebakaran hutan pun turut pula berperan meningkatkan konsentrasi gas rumah kaca. Saat ini, Indonesia berada di peringkat ketiga dunia, setelah Brasil dan Cina, sebagai penyumbang emisi gas rumah kaca dari kebakaran hutan dan pembakaran lahan gambut untuk kepentingan pengadaan perumakan penduduk dan keperluan industri.

Ada dua hal penting yang dapat dilakukan untuk menyembuhkan lingkungan yang telah rusak ini. Pertama, penciptaan teknologi yang ramah lingkungan. Kedua, konservasi hutan dengan reboisasi dan bersama menjaga kelestariannya. Peranan ilmu pengetahuan sangat diperlukan untuk menciptakan teknologi yang ramah lingkungan. Proyek ini memang akan membutuhkan dana yang lebih, namun manfaatnya akan sangat besar dikemudian hari. Salah satu contoh spektakuler adalah yang dilakukan oleh PT. RMI yang merupakan salah satu anak perusahaan PT. Krakatau Steel Cilegon. PT. RMI kini telah menjadi pionir untuk industri pengolahan emisi. Emisi yang sejatinya menyebabkan kerusakan lingkungan, diolah dengan cerdas untuk menjadi barang yang bermanfaat untuk industri lainnya. Emisi hasil olahannya dapat dimanfaatkan oleh industri makanan dan minuman untuk pengawetan serta bermanfaat bagi industri lainnya. Selain industri yang dikembangkan oleh PT. RMI ini, langkah nyata yang dilakukan oleh pemerintah Jepang melalui kota Yokohama patut mendapat perhatian sekaligus pujian. Yokohama sebagai salah satu kota industri terbesar di Jepang, bahkan dunia mengeluarkan kebijakan Project Zero. Proyek ini bertujuan untuk menekan emisi industri dan transportasi seminimal mungkin hingga ke tingkat 0% atau yang disebut dengan Zero Carbon Zone. Proyek ini sendiri juga didukung oleh perusahaan otomotif terkemuka, Nissan Motor Co. Ltd. Apa yang telah dilakukan oleh PT. RMI dan Yokohama ini telah memberikan jawaban yang bagus untuk pandangan negatif mengenai konservasi lingkungan yang berlawanan dengan pertumbuhan ekonomi. Dengan ini berarti menunjukkan bahwa industri dan konservasi lingkungan dapat berjalan beriringan dan saling mendukung. Selain itu akan mendorong kota industri dan perusahaan akan melakukan hal yang sama. Karena selain keuntungan materi juga lingkungan yang bersih dan sehat.

Skema Reducing Emission from Deforestation and Degradation (REDD) yang merupakan hasil dari konferensi UNFCCC di Bali bulan Desember 2007 yang lalu sangat menguntungkan Indonesia yang memiliki hutan tropis sangat luas. Dalam skema tersebut, pemeliharaan hutan yang dilakukan oleh Indonesia akan mendapat insentif dana dari negara industri maju. Negara industri maju yang menghasilkan karbon dalam jumlah sangat besar dapat dinetralisir oleh hutan. Oleh karena itu, negara tersebut harus memberikan kompensasi yang setara kepada negara yang memiliki luas hutan yang sangat besar, seperti Indonesia. Jadi, dengan memelihara hutan Indonesia akan memperoleh keuntungan finansial. Ini tentunya akan memacu pemerintah untuk meningkatkan pengawasan dan pemeliharaan hutan terutama terhadap pembalakan liar yang rawan terjadi. Namun, tetap saja perlu peranan yang sangat besar dari masyarakat terutama masyarakat yang tinggal di sekitar hutan. Mereka dapat diberdayakan untuk bersama melakukan perlindungan hutan dari bahaya pembalakan dan kebakaran hutan. Selain itu, dengan pemberdayaan ini mereka dapat memperoleh pekerjaan demi menyukupi kebutuhan hidup mereka yang sangat bergantung pada hutan. Dengan ini maka setiap pihak akan dapat memperoleh kepentingannya masing-masing.

Apabila sudah dapat berjalan dengan baik maka kedua hal tersebut akan memberikan efek yang luar biasa besar terhadap kondisi lingkungan bumi secara keseluruhan. Ini tentunya akan meningkatkan kualitas hidup manusia yang sangat bergantung pada ekosistem bumi yang selama ini telah menyediakan apa yang dibutuhkan oleh setiap makhluk hidup. Berdamai dengan lingkungan untuk kebaikan semua, baik bagi bumi baik bagi kita.

Kamis, 09 Juli 2009

Cukup Sebagai Partai Islam Terbesar

Sebagai sebuah negara dengan penduduk Islam terbesar, wajar jika kemudian banyak bermunculan partai politik yang berasaskan Islam. Sepanjang sejarah perpolitikan Indonesia sudah sedemikian banyak partai politik Islam yang muncul, namun pertanyaannya kemudian adalah apakah sebuah partai Islam bisa menjadi jawara dalam pemilihan umum (pemilu) ? Rasanya sangat sulit kalau tidak boleh dibilang tidak mungkin. Ini dapat dilihat dari fakta sejarah menunjukkan bahwa partai Islam belum pernah bisa menjadi pemenang dalam pemilu nasional yang dilaksanakan sejak tahun 1955. Meskipun, partai Islam tak sepi peminat dan dapat menjadi partai papan atas ataupun tengah. Mereka selalu harus mengakui keunggulan partai nasionalis-tengah yang terus berjaya. Namun, perjalanan menarik ditunjukkan oleh Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang berhasil menjadi peringkat keempat pada pemilu legislatif dengan suara berkisar di angka 8%. Tak banyak kalangan yang menduga suara PKS akan meningkat dengan cukup signifikan. Ini menunjukkan bahwa mesin politik PKS cukup bagus bergerak dan menjadi oase pemilih Islam di tengah sengketa di internal partai Islam lainnya. Namun, apakah tren peningkatan suara PKS ini akan terus berlanjut mengingat semakin banyaknya pemilih Islam yang mulai meninggalkan partai Islam, yang memang lebih banyak perang saudara daripada bersama memajukan partai untuk mencapai tujuan-tujuan serta pemenuhan janji memajukan bangsa dan negara.

Sekilas menengok ke belakang, ideologi Islamisme ini telah berkembang ketika Indonesia masih dalam masa penjajajahan Belanda. Cikal bakal organisasi masyarakat (ormas) dan partai politik Islam adalah ketika berdirinya Sarikat Islam (SI) pada tahun 1911 yang didirikan oleh H.O.S Cokroaminoto, yang sebelumnya bernama Serikat Dagang Islam (SDI). Setelah mengalami perkembangan dari sebuah ormas menjadi sebuah partai politik (PSI), SI ini mengalami pasang surut dan mengalami ketidakstabilan di internal partai.

Kakacauan yang telah terjadi pada PSI pada masa lalu ini tampaknya mengilhami ketidakberesan partai politik Islam yang berdiri selanjutnya, dari sejak zaman kemerdekaan hingga masa reformasi seperti sekarang ini. Partai Masyumi yang merupakan salah satu partai politik terbesar ketika Indonesia baru saja merdeka pun langsung pecah menjelang pemilu pertama pada tahun 1955. Konflik internal yang didasari rasa tidak sepaham mengenai visi partai menjadi penyebab utama pecahnya Masyumi ketika itu. Dan kelompok yang memisahkan diri itu kemudian mendirikan partai Nahdlatul Ulama (NU) pada tahun 1955, setelah sebelumnya pada tahun 1947 Partai Sarekat Islam Indonesia (PSII) lebih dulu memisahkan diri dari Masyumi. Generasi selanjutnya tak banyak berbeda nasibnya, mulai dari Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Partai Amanat Nasional (PAN), Partai Bulan Bintang (PBB), Partai Bintang Reformasi (PBR), dan seterusnya hanya menapaktilasi kekacauan PSI masa lalu. Perbedaan pendapat dan pertengkaran selalu berujung dengan perpecahan partai. Persoalan yang dihadapi oleh setiap partai Islam ini sebenarnya sama. Mereka tak pernah bosan untuk bertengkar dan mufarraqah (saling tidak percaya) pada rekan sendiri. Kasus perselisihan di PKB merupakan bukti konkret terbaru dimana pertengkaran dan rasa tidak saling percaya begitu kental, serta terlalu dimuati rasa ingin menang sendiri.

Reformasi yang telah membuka kran lebar-lebar untuk kebebasan mengemukakan pendapat dan berkumpul telah mendorong orang untuk mendirikan partai politik. Hidayat Nur Wahid dan rekannya kemudian mendirikan Partai Keadilan (PK) yang berasal dari gerakan dakwah kampus. Peluang reformasi benar-benar dimanfaatkan dengan jeli oleh Hidayat Nur Wahid. Hal ini juga didukung oleh kondisi dimana pertentangan ideologi tak lagi diminati oleh masyarakat, karena yang ada hanya politik aliran yang kuat. Dua wadah utama sejak reformasi mengkerucut pada dua kubu, yakni Islam dan nasionalis. Fragmentasi aliran ini kemudian terpecah-pecah pada berbagai macam warna baju yang menyimbolkan suatu partai politik tertentu. Politik Indonesia memang sangat dipengaruhi oleh major cultural streams atau politik aliran, bukan pada kelas ataupun kepentingan dan wilayah geografis.

Meski gagal pada pemilu 1999, PK yang kemudian ganti nama menjadi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) berhasil menyodok ke papan tengah pada pemilu tahun 2004. PKS semakin meneguhkan eksistensinya dengan menjadi mitra koalisi Demokrat pendukung Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Dengan berada di area pemerintahan dan tetap kritis, PKS semakin diminati oleh pemilih, terutama oleh pemilih muda. Di beberapa pemilihan kepala daerah (pilkada) PKS dapat memenangkan kadernya, salah satunya adalah pasangan HaDe (Hariawan dan Dede Yusuf) sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur untuk Jawa Barat, yang ketika itu PKS bermitra dengan PAN. Citra PKS yang sederhana, bersih, intelek, dan peduli semakin memikat para pemilih, khususnya untuk daerah perkotaan dan pemilih muda. Dengan citra demikian yang mengakar kuat, PKS tampak menjadi oase bagi masyarakat yang menginginkan pemerintahan yang bersih dan dapat membawa perubahan nyata bagi rakyat. Hal ini kemudian dipadukan dengan jargon iklan politik, seperti Partai Keren Sekali, Partai Kita Semua, ataupun Contreng Kanan Atas (no.8) dapat mendongkrak perolehan suara nasional PKS pada pemilu legislatif tahun ini. Kondisi ini juga diikuti dengan pecahnya suara partai Islam lainnya, seperti PKB dan PPP. Ini menunjukkan bahwa sebagai partai Islam, PKS telah menjelma menjadi idola baru bagi para pemilih Islam yang sebelumnya telah kecewa dengan cekcok partai Islam idola mereka, khususnya PKB.

Namun, apa yang telah dicapai oleh PKS saat ini rasanya merupakan prestasi paling mungkin dicapai atau dengan kata lain sudah berada di puncak kesuksesan dan tak lagi mampu naik lebih tinggi. Jadi, harapan PKS untuk menjadi partai terbesar pada pemilu 2014 akan menjadi wacana belaka dan tak mungkin menjadi kenyataan. Apabila dipaksakan untuk memenangi pemilu sangat rentan PKS ini akan dijadikan partai tengah yang sangat pragmatis. Ini alamat bencana bagi PKS tentunya, karena dengan ingin menjangkau swing voters yang notabene tidak berada di ranah massanya, akan memaksa mereka cenderung meninggalkan keinginan pemilih loyalnya dan mendekatkan diri dengan target suara baru. Pemilih loyal sangat mungkin akan berbalik arah meninggalkan PKS dan tak ada jaminan pula bahwa target baru tersebut akan didapatkan. Ini bukan omongan kosong, karena melihat fakta anjloknya suara PKS di DKI Jakarta, padahal pada pemilu sebelumnya mereka adalah penguasa. Kemudian, adanya kebijakan menjadikan PKS partai tengah dengan menerima orang non muslim sebagai kader partai justru menjadi bumerang karena kader PKS banyak yang hengkang dengan kebijakan barunya ini.

Jadi, lebih baik bagi PKS apabila PKS cukup menjadi partai Islam terbesar yang mampu bertahan menjadi partai papan tengah yang solid, bersih, dan evolusioner. Menjadi partai yang tumbuh secara alami tanpa adanya pemaksaan yang berlebihan, karena memang PKS bukan partai keren sekali ataupun bukan partai kita semua. Tetaplah untuk menjaga citra sebagai partai yang sederhana, bersih, intelek, tertib, dan peduli yang bersama membangun bangsa, serta berada dalam pemerintahan namun tetap dengan sikap yang kritis.